Analysing Policy Formulation for Coal Mining Activities within State Forest Zone in Indonesia: A case study of East Kalimantan Province

Authors

  • Subarudi Subarudi Forest Management Science, Faculty of Forestry, Bogor Agriculture University, Indonesia
  • Hariadi Kartodihardjo Forest Management Department, Faculty of Forestry, Bogor Agriculture University, Indonesia
  • Sudarsono Soedomo Forest Management Department, Faculty of Forestry, Bogor Agriculture University, Indonesia
  • Hadiyanto Sapardi PT Vale Eksplorasi Indonesia, 111 M-2 Cilandak Commercial Estate, Jalan Cilandak KKO, Jakarta, Indonesia
  • Muhammad Zahrul Muttaqin Forestry and Environmental Research, Development and Innovation Agency (FOERDIA), Bogor, Indonesia

Keywords:

Mining in state forest zone, institutional analysis, and corruption, collusion and nepotism, political economy.

Abstract

The formulation of policies regarding coal-mining activities in state forest zone has usually been complicated by the natures of coalmine, actors involved in the coal mining industries, and the goals to achieve sustainable resource management. This study uses Institutional analysis and development

References

. D.R. Nurrochmat, M.F.H., D. Suhardjito, A. Budiaman, A. Hadianto, M. Ekayanti, Sudarmalik, H. Purwangsa, Mustaghfirin, E.K. Ryandi. Ekonomi Politik Kehutanan: Mengurai Mitos dan Fakta Pengelolaan Hutan, Jakarta, Indonesia: INDEF, 2012, pp.53-80.

. E.Suwarno. Analisis Kelembagaan Proses Operasionalisasi: Studi Kasus KPHP Tasik Besar Serkap di Provinsi Riau. PhD Thesis. Sekolah Pascasarjana, Bogor Agriculture University. 2014.

. H.Kartodihardjo and H. Jhamtani. Politik Lingkungan dan Kekuasaan di Indonesia, Jakarta, Indonesia: Equinox Publishing, 2006, pp. 53-70.

. J. Smith, K.O., Subarudi, I. Suramenggala."Illegal logging, collusive corruption and fragmented governments in Kalimantan, Indonesia". International Forestry Review 2003. 5 (3): p. 293-302.

. KPK. Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam: Sektor Kelautan, Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan, Jakarta, Indonesia: Komisi Pemberantasan Korupsi, 2014, pp. 35-51.

. E.Ostrom. Understanding Institutional Diversity, Princenton, USA: Princenton University Press, 2005, pp. 35-46.

. M.A.Rudd."An institutional framework for designing and monitoring ecosystem based fisheries management policy experiments". Ecological Economic 2004. 48: p. 109-124.

. B.Bungin. Content analysis dan focus group discussion dalam penelitian sosial di dalam metodologi penelitian kualitatif: aktualisasi metodologis ke arah ragam varian kontemporer, Jakarta, Indonesia: PT. Raja Grafindo Perkasa, 2001, pp. 17-31.

. H.Nawawi and M.M.Hadari. Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta, Indonesia: Gadjah Mada University Press, 2006, pp. 66-72.

. Dirjen-Minerba. Statistik Batubara Indonesia 2012, Jakarta, Indonesia: Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral, 2013, pp. 5-10.

. Distamben-Kaltim. Laporan Kegiatan Pertambangan Kalimantan Timur 2012. 2013, Samarinda, Indonesia: Dinas Pertambangan Provinsi Kalimantan Timur, 2013, pp. 1-15.

. Kemenhut. Eksekutif Data Strategis Kehutanan 2012. 2012, Jakarta: Kementerian Kehutanan.

. N.Raheem."Using the institutional analysis and development (IAD) framework to analyze the acequias of El R

. A.Yakin. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan: Teori dan Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan, Jakarta, Indonesia: Penerbit Akademika Presindo, 1997, pp. 27-65.

. S.Ritung. Identifikasi Karakteristik Potensi Lahan Terlantar dan Bekas Tambang di Kaltim seluas 3 juta ha, Skala 1:250.000 untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Pengembangan Biofuel, Bogor, Indonesia: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian, 2010, pp. 13-36.

. H.Kartodihardjo. "Hegemoni Ilmu Pengetahuan". in Kembali Ke Jalan Lurus: Kritik Penggunaan Ilmu dan Praktek Kehutanan Indonesia, H. Kartodihardjo, Editor, FORCI Development, Fakultas Kehutanan, IPB, 2012, pp. 1-9.: Bogor, Indonesia.

. E.Ostrom and C. Hess. "A framework for analyzing the knowledge commons". in Understanding Knowledge as a common: from theory to practice, C. Hess and E. Ostrom, Editors, MIT Press, 2006, pp. 41-81.

. E.Prasojo.Revolusi Mental Birokrasi.Kompas.Jakarta, Indonesia.(27 Oktober 2015).pp.7.

. S.Warsito. "Kesalahan Makna, Kesalahan Kebijakan: Review Konsep Kelestarian Tegakan Hutan, Dana Reboisasi dan PNBP dari Penggunaan Kawasan Hutan". in Kembali Ke Jalan Lurus: Kritik Penggunaan Ilmu dan Praktek Kehutanan Indonesia, H. Kartodihardjo, Editor, FORCI Development, Fakultas Kehutanan, IPB, 2012, pp. 467-498.: Bogor, Indonesia.

. M.Zubayr. Implementasi Kebijakan Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Pertambangan: Perspektif Hubungan Principal-Agent. PhD Thesis. Sekolah Pascasarjana, Bogor Agriculture Univeristy. 2014.

. Ditjen-Planologi-Kehutanan. Data dan Informasi Penggunaan Kawasan Hutan 2013, Jakarta, Indonesia: Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan, 2013. pp. 55-61.

. Ditjen-PHKA. Progress Kegiatan PHKA Dalam Rangka Penurunan Emisi di Sektor Kehutanan. in Prosiding Workshop Identifikasi Kegiatan Sektor Kehutanan yang Berpotensi dalam Penurunan Emisi, Penyerapan dan Simpanan Karbon. 2012. Bogor, Indonesia: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan.

. R.D.Susanto.Pertambangan di Kaltim: Tambang Banyak Masalah.Kompas.Jakarta, Indonesia.(May 14, 2014).pp.22.

. Kemenhut. Eksekutif Data Strategis Kehutanan 2012, Jakarta, Indonesia: Kementerian Kehutanan, 2012, pp. 5-11.

. Tempo, Matahari di Atas Manggala, in Majalah Berita Mingguan Tempo. 2011: Jakarta, Indonesia. p. 13-35.

. I.Yasir, Teknik Reklamasi Lahan Hutan Bekas Tambang di PT. Singlurus Pratama, Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Hutan, 2015, pp.12- 18.: Balikpapan, Indonesia.

. A.K.Jain, Corruption: Theory, Evidence and Policy. 2011, CESifo DICE Report2/2011. Available at: http://ideas.repec.org/a/ce/ifodic/v9y2011i2p3-9.html. [Nov. 12, 2015].

. S.Soedomo. Obrolan Nusantara: Menyambut Indonesia Baru, Jakarta, Indonesia: Penerbit Firdaus, 2012, pp. 207-230.

. R.Darmadi.Alamak!!! Korupsi Sektor Sumber Daya Alam Menggila. Internet: www. Mongobay.co.id/2014/12/15/alamak-korupsi-sektor-sumber-daya-alam-menggila.Dec.15, 2014. [Dec. 15, 2014]. 2014.

. Tranparency-International-Indonesia.Forest Governance Integrity Report Indonesia. Internet: http://www.ti.or.id/index.php/ publication/2011/11/23/forest-governance-integrity report-Indonesia. Nov. 23, 2011. [Nov. 12, 2015].

. Greenomic. Pola Praktik Korupsi dalam Perizinan Konsesi Hutan: Bahasan Literatur terhadap Praktik-Praktik korupsi dalam mekanisme Perizinan Konsesi Hutan, Jakarta, Indonesia: Greenomic Kertas Kerja No. 03, 2004, pp. 15-24.

. ICW.Praktik mafia Kehutanan Tak Lepas dari Peran Aparat. Internet: http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4bfe31dd46d66/ praktik-mafia-kehutanan-tak-lepas-dari-peran-aparat. Dec. 15,2010. [Nov. 12,2014]. 2014.

. UNDP. Indeks Tata Kelola Hutan, Lahan dan REDD+ 2012 di Indonesia, Jakarta, Indonesia: United National Development Program Indonesia, 2012, pp. 13-23.

. Koalisi-Anti-Mafia-Hutan.Korupsi di Sektor Kehutanan Mulai Diungkap.

. M.Johansyah.Penyalahgunaan Tambang: KPK Didesak Bertindak.Kompas.Jakarta, Indonesia.(March 15, 2015).pp.22.

. H.Siregar.Sumber Energi: Komitmen Menghentikan Pemanfaatan Energi Kotor.Kompas.Jakarta, Indonesia.(August 19, 2015).pp.13.

Downloads

Published

2016-04-02

How to Cite

Subarudi, S., Kartodihardjo, H., Soedomo, S., Sapardi, H., & Muttaqin, M. Z. (2016). Analysing Policy Formulation for Coal Mining Activities within State Forest Zone in Indonesia: A case study of East Kalimantan Province. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR), 26(1), 314–330. Retrieved from https://gssrr.org/index.php/JournalOfBasicAndApplied/article/view/5425

Issue

Section

Articles