Factors Related to Stunting Incidence in Children Under-Five at Dosay Health Center, West Sentani, Jayapura Regency, Papua Province

Authors

  • Selfien Seska Lumanauw Postgraduate Master Program of Public Health, Faculty of Public Health, Cenderawasih University
  • Hasmi Faculty of Public Health, Cenderawasih University, Jayapura Papua, Indonesia, 99351
  • Sarce Makaba Faculty of Public Health, Cenderawasih University, Jayapura Papua, Indonesia, 99351
  • Semuel Piter Irab Faculty of Public Health, Cenderawasih University, Jayapura Papua, Indonesia, 99351
  • Novita Medyati Faculty of Public Health, Cenderawasih University, Jayapura Papua, Indonesia, 99351
  • Rosmin M. Tingginehe Faculty of Public Health, Cenderawasih University, Jayapura Papua, Indonesia, 99351

Keywords:

Risk Factors, Stunting, Children under-five

Abstract

Background: Stunting or short children under-five experiencing growth disorders with the third highest national prevalence of 29.5% in 2021 will increase to 34.6% in 2022. Objectives: The aim of this research is to know the factors related to stunting in children under-five at the Dosay Health Center, West Sentani, Jayapura Regency, Papua Province. Methods: This type of research is observational with a case control approach. The population of children under-five is 436 and the sample is 161 stunting cases and 161 controls using purposive sampling. Data were obtained from cohort registers and questionnaires. Data then analyzed using chi square, odds ratio and binary logistic regression. Result: The results of the study showed that the factors that had a significant relationship with the incidence of stunting in children under five were ethnicity (p-value 0.000 <  0.05); OR 17.807; 95% CI (4.574–13.326), parity (p-value 0.000 < 0.05) ; OR 63.489; CI 95% (19.473 – 207.375), family income (p-value 0.000 < 0.05); OR 2.913; CI 95% (1.852 – 4.582), size of family (p-value 0.000 < 0.05); OR; 0.030; CI95% (0.013 – 0.068), exclusive breastfeeding (p-value 0.000 < 0.05); OR 64.315; CI95% (15.410 – 268.423), body weight (p-value 0.000 < 0.05); OR 42.835; CI95% (5.784 – 317.195), history of infectious diseases (p-value 0.000 < 0.05); OR 5.810; CI95% (3.548 - 9.516), while the factor that had a non-significant relationship with the incidence of stunting in children under-five was education (p-value 1.000 >  0.05); OR 1.046; CI95% (0.580 - 1.886). The most dominant risk factor with stunting in children under-five at the Dosay Health Center, West Sentani, Jayapura Regency, Papua Province is parity.

References

Ministry of Health of Republic of Indonesia; 2022. Status Gizi Balita Pendek. Jakarta: Ministry of Health.

Parii; 2014. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Ministry of Health of Republic of Indonesia; 2019. Pedoman Pelaksanaan Simulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Ministry of Health.

R. Sari; 2017. Faktor Determinan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kabupaten Pesawaran Lampung. Wacana Kesehatan, vol. 2(2), Desember 2017.

P. Anisa; 2012. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25 – 60 Bulan Di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. [Access 2023, Jan 6]. Available from: https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/ 20320460-S-Paramitha%20Anisa.pdf

N.T. Supriyanti; 2014. Hubungan antara riwayat pemberian asi, pola konsumsi, dan kejadian infeksi dengan status gizi balita usia 12-59 bulan di Desa Baban, Kecamatan Gapura, Sumenep. Skripsi: Universitas Airlangga.

F.O. Aridyah; 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Children under-five in Rural and Urban Areas). e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 3(1), Januari 2015.

C.D. Nabuasa; 2016. Hubungan Riwayat Pola Asuh, Pola Makan, Asupan Zat Gizi Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24 - 59 Bulan Di Kecamatan Biboki Utara Kabupaten Timor Tengah Utara Propinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi dan Dietik Indonesia, vol. 1(3), September 2013. [Access 2023, Feb 20]. Availabel from: https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/IJND/article/view/274/0

Jayapura Regency Health Office. Profile of Jayapura Regency Health Office in 2022. Sentani.

K. Ni'mah, and S.R. Nadhiroh; 2015. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita, Media Gizi Indonesia, vol. 10(1), pp. 13-19.

Priyoto; 2014. TeoriSikap dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: PT. NuhaMedika.

Sulistyoningsih; 2017. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suhardjo; 2010. Pemberian Makanan Bayi dan Anak. Yogyakarta: Kanisius.

F. Nesa; 2019. Pola asuh dan pola makan sebagai faktor risiko stunting balita usia 6-24 bulan suku Papua dan non Papua. Berita Kedokteran Masyarakat, vol. 25(5), pp. 175-183.

I.A. Ibrahim, S. Alam, A.S. Adha, Y.I. Jayadi, and M. Fadian; 2021. Hubungan Sosial Budaya Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Bone-Bone Kecamatan Baraka KabupatenEnrekang. Al Gizzai: Public Health Nutrition, vol. 1(1), pp. 16-26.

S. Rahayu; 2019. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Perilaku dan Karakteristik Ibu Tentang ASI Eksklusif Terhadap Status Gizi Bayi. Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal,vol.4(1), pp. 28-35.

R. Nasikhah, and A. Megawati; 2012. FaktorResikoKejadian Stunting Pada Balita Usia 24-36 Bulan Di Kecamatan Semarang Timur. Journal of Nutrition College, Vol. 1(1), pp. 176-184

L. Agustin, and D. Rahmawati; 2020. Hubungan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting. Indonesian Journal of Midwifery, vol. 4(1), pp. 30-34.

S. Widastuti; 2021. AnalisisKasus Stunting dan Faktor-faktor yang Berhubungan di Kampung Arowi Distrik Manokwari Timur. CASSOWARY, vol. 4 (2), pp. 159-171.

W. Lestari, A. Margawati, and M.Z. Rahfiludin; 2014. Faktor risiko stunting pada anak umur 6-24 bulan di kecamatan Penanggalan kota Subulussalam provinsi Aceh. Jurnal Gizi Indonesia, vol. 3(1), pp. 37-45.

S.H. Berg; 2010. Risk Factors for Stunting Among Under Five in Libya. Public Health Nutrition, vol. 12(8): pp. 1141-1149.

G. Pratama, A. Yusuf, S. Kasau, and A. Jumantio; 2022. Analisis Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Sanoba Kabupaten Nabire. An-Nadaaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 9 (1), pp. 1-7.

Prawirohardjo; 2017. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP.

R. Paudel, B. Pradhan, R.R. Wagle, D.P. Pahari, and S.R. onta; 2012. Risk Factor For Stunting Among Children: A Community Based Case Control Study In Nepal. Kathmandu Univercity Med J. 2012. [Access 2023, Feb 23]. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23434956/

A.R. Solin, O. Hasanah, and S. Nurchayati; 2019. Hubungan Kejadian Penyakit Infeksi Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 1-4 Tahun. JOM PFK, vol. 6(1), pp. 65-71.

T.L. Limanto; 2018. Hubungan status gizi dan malaria falciparum berat di Kab Sikka, Flores, NTT. Sari Pediatri, Vol. 11(5), Februari 2010.

Palino, I. Lara., Majid, Ruslan dan Ainurafiq; 2017. Determinan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2016. JIMKES. Vol. 2(6), 6 Mei 2017.

Downloads

Published

2023-03-03

How to Cite

Selfien Seska Lumanauw, Hasmi, Sarce Makaba, Semuel Piter Irab, Novita Medyati, & Rosmin M. Tingginehe. (2023). Factors Related to Stunting Incidence in Children Under-Five at Dosay Health Center, West Sentani, Jayapura Regency, Papua Province. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR), 67(2), 74–88. Retrieved from https://gssrr.org/index.php/JournalOfBasicAndApplied/article/view/15473

Issue

Section

Articles